SAS kemudian merekam beberapa album seperti Baby Rock (1976), Bad Shock (1976), Blue Sexy Lady (1977), Expectation (1977), Love Mover (1977), Pop & Rock Indonesia 1 (1978), Pop & Rock Indonesia 2 (1979), SAS 80 (1980), SAS 81 (1981), Sansekerta (1983), Kasmara (1983), Episode Jingga (1985), Sirkuit (1988), The Best of SAS (1990 Arrangement) (1990), Metal Baja (1991), 20 Golden Hits (1993). Kemudian terjadi “perubahan hidup” diantara personilnya. Hingga hanya Artur Kaunang saja yang masih eksis di dunia rock. Bubar? Sampai detik ini belum ada kata bubar dari personilnya. Tapi seperti yang dikatakan Sonata Tanjung ketika menjadi Hamba Tuhan, kalau SAS ingin lanjut, mereka harus cari personil baru untuk menggantikannya. Pilihan inilah yang tampaknya berat, karena SAS memang tumbuh dan besar dengan tiga personil tersebut.Artur Kaunang sendiri saat ini sedang merencanakan untuk merekam lagu-lagu lama SAS tapi dalam bentuk master. Beberapa studio yang punya master SAS adalah Golden Hand dan Nirwana Record.
Selain itu, meski tak terekspos media, Artur masih sering menjadi bintang tamu atau EO acara-aara musik. Pernah dia menampilan Ucok AKA dan Achmad Albar serta Andy /rif dalam satu panggung. Artur juga membantuk band untuk keperluan panggung yang diberi nama Artur Kaunang Band. Personilnya antara lain –Herdi (gitar), Rudy Zabrix (gitar), Budi Blank (bas) dan Fery Zabrix (drum). Mereka sempat unjuk gigi di pentas musik Pekan Raya Jakarta (PRJ) beberapa waktu lalu. Artur juga sering membantu menangani musik beberapa penyanyi baru. Seperti misalnya menjadi produser untuk Endi Xirang. Atau seperti pernah mengorbitkan Ita Purnamasari lewat Penari Ular tahun 90-an. SAS Band memang sudah ‘mati suri’ tapi semangat dan pengaruh yang ditularkannya kepada musisi yunior, tentu tak padam begitu saja. Kalau kemudian personilnya punya pilihan-pilihan hidup sendiri, itu bagian dari proses panjang hidup mereka
0 komentar:
Posting Komentar