You could put your verification ID in a comment muziekindo: Oktober 2012

muziekindo

Your description goes here

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

God Bless
Iwan Fals
SAS Band
free counters

Buku Tamu

Statistic Counter

View My Stats

Halaman

Pengikut

Thumbnail Recent Post

Postingan Populer

Planet Blog

Koes Plus

Koes Plus adalah grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun 1969 sebagai kelanjutan dari grup Koes Bersaudara. Grup musik yang terkenal pada dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai pelopor musik pop dan rock 'n roll di Indonesia. Kelompok ini dibentuk pada tahun 1969, sebagai kelanjutan dari kelompok “Koes Bersaudara”. Grup yang berasal dari Tuban ini menjadi pelopor musik pop dan rock 'n roll, bahkan pernah dipenjara karena musiknya yang dianggap mewakili aliran politik kapitalis.....

Panbers

Panbers adalah satu nama kelompok pemusik yang merupakan kependekan dari Pandjaitan Bersaudara.Kelompok yang dirintis sejak tahun 1960-an dan mulai rekaman di tahun 1971 ini terdiri dari empat orang kakak beradik kandung putra-putra dari Drs. JMM Pandjaitan, S.H, (Alm) dengan BSO Sitompul. Mereka adalah Hans Pandjaitan, Benny Pandjaitan, Doan Pandjaitan dan Sido Pandjaitan. Dengan mengibarkan bendera Panbers, mereka merintis karir mereka di ibukota, mulai dari mengisi acara-acara hiburan di pesta...

The Mercy's

The Mercy's, merupakan salah satu band terhebat di sepanjang masa. Mereka terdiri dari lima anak muda yang berambut gondrong, yakni Erwin Harahap (melody/vokal), Rinto Harahap (bass/lead vokal), Reynold Panggabean (drum/lead vokal), Rizal Arsyad (rhytem/vokal), dan Iskandar alias Bun (keyboard/vokal). Mereka mengusung kisah esensial sejarah dan kenangan yang suka hura-hura, serta berkiblat dengan band-band pesta di Jakarta, seperti, Noor Bersaudara, Ceking, Cruss dan Medinas. Berdiri awal 1969 di....

D'Lloyd

D'Lloyd ini terdiri dari Bartje van Houten (gitar), Sjamsuddin (vokal), Chairul (drum), Totok (bas), Budi (kibor), dan Yuyun (saksofon/flute). Berdiri pada 1969, kemudian rekaman 1972, D’Lloyd (berasal dari kata Djakarta Llyod) tetap awet sampai sekarang. Kumpulan D’LLoyd merupakan kumpulan yang terkenal di era 70-an hingga kini.Lagu-lagunya seperti Keagungan Tuhan, Tak Mungkin, Oh Di Mana, Karena Nenek, Semalam di Malaysia, Cinta Hampa dan Mengapa Harus Jumpa cukup mempesona serta meghiburkan.Kebanyakan....

Favorite's Grup

Favourite's Group adalah tempat berkumpulnya penyanyi, pencipta lagu, dan musisi terhebat di sepanjang masa, seperti A Riyanto, Mus Mulyadi, Is Haryanto, Harry (Santoso) Toos dan Tommy WS. Pemunculannya di blantika musik pop pada waktu itu relatif singkat, tetapi FG mampu mengukuhkan keberadaannya sebagai grup musik yang menjadi favorit dan istimewa di hati masyarakat dan dibicarakan selama dekade ke depan. A Riyanto, pimpinan dari Band 4 Nada, mempunyai gagasan membentuk sebuah grup yang bukan...

Prakata

Selamat datang di Muziekindo...blog ini khusus berisi biografi musisi-musisi Indonesia era 70an - sekarang. Bukan hal yang baru memang, tapi tetap menarik untuk disimak dan di perhatikan. Sekedar untuk melestarikan perjalanan para musisi Indonesia dalam meniti karir mereka. Di tunggu komen-komen brilian dari agan-agan yang telah berkunjung ke blog muziekindo ini...Terima Kasih atas kunjungan anda dan jangan lupa komennya ya....


Derby Alexander

Total Tayangan Halaman

Senin, 29 Oktober 2012

Camelia Malik "Rekayasa Cinta"

Camelia Malik tumbuh menjadi bintang besar melalui seni peran film layar lebar, yang memang mengalir dari darah ayahnya, Jamaluddin Malik, seorang sutradara dan pengusaha film. Debut perannya dimulai lewat film RATNA, yang dibintanginya saat usianya masih 16 tahun, bersama aktor Rachmat Kartolo. Menyusul kemudian sejumlah film yang membuat namanya semakin akrab di mata masyarakat, seperti Nada-Nada Rindu, Jaka Swara (bersama Rhoma Irama), Laki-Laki Pilihan, Lorong Hitam, Dalam Sinar Matamu, Mencari Ayah, Pacar Ketinggalan Kereta, Para Perintis Kemerdekaan, Di Bawah Lindungan Ka'bah dan film Gengsi Dong yang dibintanginya bersama Warkop DKI. Perempuan kelahiran Jakarta, 22 April 1955 ini, kemudian mengembangkan bakatnya di dunia tarik suara. Usahanya pun berbuah hasil yang menggembirakan, dalam bentuk sambutan masyarakat dan kesuksesan albumnya di pasaran. Mia, demikian biasa disapa mendapat julukan sebagai Diva Dangdut Jaipong, setelah setiap lagunya memasukkan unsur tarian jaipong, yang memang menjadi hobby-nya.


Mia yang berdarah keturunan Padang-Jawa-Arab ini mengawali karir menyanyi pada 1970-an, saat suaminya saat itu, Reynold Panggabean, mengajaknya menyanyikan lagu karyanya, Colak-colek. Lagu perdana tersebut berhasil melambungkan nama adik tiri dari musisi rock Ahmad Albar itu ke dalam deretan penyanyi top dangdut. Mia yang pernah terpilih sebagai biduanita Melayu terpopuler 1978-1981 itu, secara berurutan kemudian merilis album suksesnya , seperti Raba-raba (1980), Ceplas-ceplos, Gengsi Dong, Wakuncar, Murah Meriah, Colak Colek II dan Rekayasa Cinta (2002). Lagu-lagu tersebut telah menjadi legenda, dan hingga kini masih kerap dibawakan oleh banyak penyanyi. Terkait kehidupan pribadinya, Mia pernah menikah dengan salah seorang personel grup The Mercys, Reynold Panggabean, meski keduannya hanya bertahan selama 12 tahun, dan resmi bercerai pada 2 Maret 1989. Mia kemudian menikah dengan bintang film Harry Capri, yang bertemu saat membintangi film RONA-RONA, sekaligus atas saran penyanyi dangdut Rhoma Irama.












T-Five "Kau"

T-Five adalah grup musik beraliran sweet R & B yang tenar di awal tahun 2000-an. Mereka telah merilis tiga album, T-FIVE (2002), BEBAS (2003), dan BACK TO BACK (2005). Album ketiga yang diproduseri oleh Gilang Ramadhan ini meluncurkan single pertama tembang mid-tempo ballad Di Ujung Mimpi. Dalam album tersebut, T-Five tetap membawa ciri khasnya, yaitu penggabungan dua teknologi digital dan analog dikombinasi sempurna antara musik dengan harmonisasi vokal empat vokalis, Gordon, Nino, Yerry, dan Paul. Mereka berempat didukung pula oleh Aswin (kibor), Andy (kibor), Bheben (bas), Rizal (gitar) dan Tomtom (dram). Tahun 2008, T-Five hadir dengan formasi baru, yaitu Paul, Gordon, Nino (vokal), Andi (piano, keyboard), Aswin (synthesizer, keyboard), dan personel barunya Tabriz (gitar), mengawali pemunculan mereka dengan single Tak Akan Hilang. Lagu ini dapat ditemukan dalam album keempat mereka, THE LEGACY yang akan segera dirilis.












Jumat, 26 Oktober 2012

Radja Band "Wahai Kau Cinta"

Radja merupakan nama sebuah grup band asal Jakarta, dengan personel awal Ian Kasela (vokalis), Moldy (gitaris), Seno (bassist) dan Adit (drummer). Radja berdiri pada 17 Maret 2001 dengan debut album LEPAS MASA LALU dengan hitnya Biar Aku Menjagamu. Kisah kesuksesan Radja berawal pada 2001, setelah musik demonya diterima oleh sebuah perusahaan musik dan berhasil merilis debut musik rekamannya. Namun sayang akibat manajemen perusahaan, album tersebut gagal di pasaran. Kegagalan tersebut juga berbuah pada perjalanan Radja, termasuk keluarnya dua orang personelnya, Shuma dan Adit. Awal 2003, Indra mulai bergabung sebagai pemain bass, yang kemudian mengajak kenalannya Seno untuk kemudian memegang drum Radja. Dengan formasi tersebut, Radja merilis album kedua, yang bertajuk MANUSIA BIASA dengan lagu hits Cinderella dan Jujur. Album tersebut berhasil di pasaran meski dianggap kurang maksimal dalam pemasarannya, sehingga album tersebut dibuat album repackage-nya yang diberi judul LANGKAH BARU (2005) yang berisikan lagu-lagu mereka di album sebelumnya ditambah dengan tiga lagu baru. Album ketiga Radja ini pun sukses melewati target penjualan.


Pada 2006 mereka pun kembali meluncurkan album keempat bertajuk AKU ADA KARENA KAU ADA. Sekali lagi album ini pun mendapat respons yang cukup baik dalam masyarakat. Lagu-lagu Radja populer didendangkan masyarakat. Dan pada penghujung 2006, Radja kembali berkarya dengan menciptakan album rohani yang diluncurkan pada saat bulan ramadhan. Album Rohani ini merupakan album kelima Radja dan diberi judul 1000 BULAN. Terakhir, awal 2007, Radja kembali masuk ke dalam studio rekaman untuk mengemas album terbaru mereka. Album keenam mereka bertajuk 6 UNTUK SEMUA. Dua tahun tak ada album, di tahun 2009 Radja merilis album SELALU ADA yang berisi kumpulan lagu-lagu hit Radja ditambah dengan beberapa lagu baru, seperti Ga Ada Waktu dan Cantik. Pada awal September 2010, Radja mengadakan syuting video klip untuk single lagu terbaru mereka yang berjudul Kegagalan Cinta. Dalam single dan album yang akan segera rilis ini, Radja memiliki tiga personil baru yaitu Vidin (drum), Aldi (keyboard), dan Ozi (bas) menemani Ian dan Moldy. Adanya personil baru ini menjadi semangat baru bagi Radja untuk terus berkarya di belantika musik Indonesia walaupun harus merelakan beberapa personil lawas untuk digantikan dengan yang baru.











Jumat, 12 Oktober 2012

Malyda "Semua Jadi Satu"


Malyda (memiliki nama asli: Rosmalida Soedrajat; lahir 9 Juli 1963; umur 49 tahun) adalah seorang penyanyi Indonesia yang populer di era 80an lewat lagu-lagunya seperti Semua Jadi Satu, Aku Jadi Bingung dan Nurlela. Salah satu penyanyi wanita Indonesia papan atas pada akhir tahun 80an sampai awal tahun 90an ini mempunyai warna suara yang tipis namun ekspresif, dengan gaya menyanyi yang genit dan manja, menjadikan trade mark yang membedakannya dengan penyanyi-penyanyi wanita lain. Dengan penampilan yang kerap terlihat sexy, baik dari segi pakaian maupun dandanan, saat muncul kembali dengan hits "Semua Jadi Satu" Malyda tampil mirip penyanyi Jody Watley dengan rambut keriting panjang gaya wet look dan anting-anting besar model cincin, begitupun dari segi musiknya, yang sama-sama membawakan jenis dance-pop berirama up-beat.

                                                        

Malyda dikenal sebagai seorang penyanyi senior Indonesia yang pernah eksis sekitar tahun 1980-an. Namanya melejit lewat lagunya bersama Deddy Dhukun, Jadi Satu. Disusul lagu-lagu seperti Nurleila (1989) dan Tak Pernah Berubah (1991). Bersama Deddy Dhukun, Dodo Zakaria, Billy J Budiardjo, Dian Pramana Poetra, Fariz RM dan lain-lain pernah membentuk Tujuh Bintang dengan hit lagu Semua Jadi Satu. Namun di ujung karirnya, Malyda lebih mengurus keluarganya dari pada dunia tarik suara. Selain juga mengeluti bisnis butik.

















\









Selasa, 02 Oktober 2012

Betharia Sonata "Hati Yang Luka"

Betharia Sonata memiliki nama lengkap Sri Betharia Sonatha, lahir di Bandung, Jawa Barat, 14 Desember 1962. Karirnya dilalui lewat kemampuan aktingnya dalam sejumlah film dan juga sebagai penyanyi pop. Betha pernah menikah dengan aktor laga Willy Dozan. Namun mereka kemudian bercerai pada bulan Agustus 2002. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai 2 orang anak yaitu Mohammad Leon Rahman Dozan dan Nabila Rahman Dozan. Selepas dari Willy, Betha menikah lagi dengan seorang pengusaha yang berusia 10 tahun lebih tua darinya dan tinggal di Italia.


 Pernyataan tersebut dikeluarkannya tahun 2005 dan Betha mengaku telah menikah selama dua tahun secara siri. Betha, demikian biasa dipanggil, terkenal sebagai pelantun lagu Hati Yang Luka yang pernah hit pada 1990-an, yang kemudian menyusul albumnya Seandainya (1995), Memoriku Di Karaoke (1997), Best of Betharia Sonatha Karaoke (1999), Melayu Deli Betharia Sonatha (1999) dan Platinum 22 Best Of Betharia Sonatha Vol. 002 (2003) Selain itu, Betha pernah menerima casting sebagai pemeran utama dalam film KAMUS CINTA SANG PRIMADONA dan BIARKAN AKU CEMBURU.














Alda Risma "Aku Tak Biasa"


Alda Risma Elfariani, akrab dengan nama Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Dia adalah seorang penyanyi Indonesia yang terkenal lewat tembangnya Aku Tak Biasa. Alda pernah bertunangan dengan Iwan Sastrawijaya. Namun sayangnya, selangkah lagi menuju pelaminan, keributan kecil mengakhiri jalinan asmara Iwan dan Alda. Setelah itu namanya tidak terdengar, hingga muncul lagi di media massa ketika ia mengalami kecelakaan lalu-lintas pada 19 Juni 2006. Alda mengalami kecelakaan hebat hingga mobil BMW yang ditumpanginya hancur berantakan di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur. Kasus tersebut juga diduga akibat pengaruh narkoba atau minuman beralkohol.


Setelah itu, kabar mengejutkan datang darinya. Alda ditemukan tewas di kamar 432 Hotel Grand Menteng, kawasan Matraman, Jakarta Timur pada Selasa malam (12/12/06), pukul 19.30 WIB. Pada tubuhnya ditemukan sekitar 25 suntikan jarum, diduga akibat over dosis setelah menggunakan obat-obatan terlarang. Di balik kematian Alda tersebut, ada dugaan Alda meninggal karena dibunuh. Ferry Surya Perkasa, pria yang terakhir bersamanya, diduga banyak mengetahui kematian Alda. Ferry yang saat itu kabur ke Singapura akhirnya menyerahkan diri dan hingga sekarang ini memasuki proses hukum. Namun demikian proses pengadilan Ferry, oleh pihak keluarga Alda dianggap penuh permainan dan berbuah lambannya pengungkapan kasus kematiannya.  Alda terkenal sebagai pelantun lagu hit, Aku Tak Biasa. Karirnya 'setapak demi setapak' dilalui lewat dunia model dan catwalk. Maka tak heran jika gambar dengan tubuh seksinya kerap tampil di berbagai even mode.