Salah seorang gurunya adalah Teddy Wilson, murid dari tokoh swing legendaris Benny Goodman. Bubi menikah dengan Anne Chiang pada tahun 1963 di Surabaya. pasangan ini kemudian dikaruniai empat orang anak. Bubi kemudian tutup usia di Rumah Sakit Telogorejo, Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 16 Februari 2012 dalam usia 74 tahun setelah cukup lama mengidap penyakit diabetes melitus. Bubi Chen dimakamkan di kota kelahirannya di Surabaya. Di Surabaya, Bubi membentuk sebuah grup, The Circle bersama Maryono (saksofon), F.X. Boy (bongo), Zainal (bass), Tri Wijayanto (gitar) dan Koes Syamsudin (drum). Selain itu, bersama Jack Lesmana, Maryono, Kiboud Maulana, Benny Mustapha dan kakaknya Jopie Chen, ia juga tergabung dalam Indonesian All Stars. Kelompok Indonesian All Stars ini sempat tampil di Berlin Jazz Festival pada tahun 1967, sebelum akhirnya mereka merilis album DJANGER BALI, yang kini menjadi barang langka dan dicari-cari.
Album ini digarap bersama seorang klarinetis ternama asal Amerika Serikat, Tony Scott. Bubi juga pernah membuat rekaman jazz bersama Nick Mamahit dan diproduseri Suyoso Karsono atau yang akrab dipanggil mas Yos. Pada tahun 1959, bersama Jack Lesmana, ia membuat rekaman di Lokananta. Rekamannya yang bertitel Bubi Chen with Strings pernah disiarkan oleh Voice of Amerika dan dikupas oleh seorang kritikus jazz ternama dari AS, Willis Conover pada tahun 1960. Ia menyebut Bubi sebagai The Best Pianist of Asia. Dalam usia 22 tahun, Bubi sudah menjadi musisi internasional yang diakui. Bubi juga pernah membentuk Chen Trio bersama saudaranya Jopie dan Teddy Chen pada tahun 1950-an. Dan pada tahun yang sama ia juga bergabung dengan Jack Lesmana Quartet yang kemudian berganti menjadi Jack Lesmana Quintet. Menetap di Surabaya, Bubi Chen pun menularkan ilmu yang dimilikinya. Beberapa musisi yang belajar dari Bubi pun cukup dikenal, antara lain Abadi Soesman, Hendra Wijaya, Vera Soeng dan Widya Kristianti.
Pada pertengahan tahun 1976, Bubi merilis rekamannya yang berjudul Kau dan Aku, bersama Jack Lesmana, Benny Likumahuwa, Hasan, dan Embong Rahardjo. Selain itu, ada juga dua rekaman lain yang sungguh eksotik, berupa eksperimen jazz dengan beat reog. Sedangkan pada tahun 1984, bersama pemain-pemain jazz seperti John Heard, Albert Heath, dan Paul Langosh, ia membuat rekaman di Amerika dengan tajuk BUBI DI AMERIKA, dan dipasarkan di Indonesia. Bubi Chen telah merilis banyak album, beberapa di antaranya: BUBI CHEN AND HIS FABULOUS 5 , MENGAPA KAU MENAGIS, MR.JAZZ, POP JAZZ, BUBI CHEN PLAYS SOFT AND EASY, KEDAMAIAN (1989), BUBI CHEN AND HIS FRIENDS (1990), BUBI CHEN - VIRTUOSO (1995), JAZZ THE TWO OF US (1996), ALL I AM (1997) dan banyak lagi.
Karyanya pun dikenal di luar negeri. Radio KFAI 90.3 FM di Minneapolis, KUSP 88.9 FM Santa Cruz di California, Amerika Serikat, menyiarkan tembang dari Bubi Chen dalam acara Global Beat. Pada tahun 2004, ia menerima penghargaan Satya Lencana pengabdian seni dari mantan presiden Megawati. Setahun kemudian, Peter F. Gontha memberikan penghargaan sebagai musisi Jazz Living Legend, pada gelaran Java Jazz Festival yang pertama, kepada Bubi Chen. Ia juga mendapatkan Life Achievement Award dari gubernur Jawa Timur karena dinilai telah memperkenalkan Surabaya ke dunia internasional melalui musik jazz. Penghargaan tersebut diberikan pada gelaran Wismilak The Legend of Jazz yang diadakan pada awal tahun 2010.
0 komentar:
Posting Komentar